Aku...menunggunya
terduduk di atas kayu kokoh
bersama selubung angin yang mengalun merdu
awan bernyanyi indah di atas kecerahan ini.
aku ingin melukis ulas dari lengkungan kedua bibirmu
suatau keadaan yang menyenangkan...
keadaan yang membuatku terus ingin menggenggam tanganmu.
tapak tangan yang berselusur hangat
menjalar lambat pada perabaku...
aku menunggumu
menanti senyuman itu.
menanti saat-saat kita bermain di padang rumput ini
bertanya-tanya apa yang akan kita lakukan nanti.
biru cerah langit dan kontrasnya senja saat ini.
aku tetap mengawasi awan yang telah berganti milyaran kelap kelip sang penghuni langit malam
mengawasi derap langkahmu dari belakangku.
hei, aku percaya padamu.
aku percaya pada janjimu di masa lampau itu.
ada apa?
kenapa kau hanya hadir dalam sunyi?
kau tidak ada...
kau tidak ada...
haruskah aku meyakinkan diri ini?
senyumanmu...
senyuman yang kaku....
aku menunggumu.
di atas kayu kokoh yang telah kau ukirkan nama milik kita berdua.
ilalang menghiburku...
dan angin semilir ini menopang nafasku...
aku...
percaya padamu...
pada keindahan kenangan kita.
meski aku harus mengerti.
tentangmu, tentang senyummu, dan tentang nafasmu.
yang sudah hilang dan lenyap.
kau hadir dalam sunyi, ya?
kau memang teman yang baik, kan?
======================
entah apa yang saya ketik -_-
yah seperti itulah...
dan begitulah cerita(?)nya
mohon maaf jika tidak berkenan di hati