Setegukpun tak Mau
awalnya merasakan hitam
karna saat-saat mencari hilang jiwanya
matahari tak pernah bisa menyinari lagi
sianarpun itu gelap ungkapnya
semua hilang dan berkabut sesak
adakah itu sinar yang mengaku datang?
tak jauh-jauh dari sana
pagi masih saja berdebu dan kembali terbakar
lagi dan lagi terdengar kekacauan yang kemarin
terulang dan bertambah kacau
sudahlah jangan membuat anganku berantakan
telinga ini sudah memerah
dan anganku masih ingin kugapai
jangan lagi buat aku tersendat dalam langkah sinar baru
tak ingin mendengar apalagi menelan cuma-cuma
keluhan dari dua pihak yang sama sekali aku tak mengerti
karena setegukpun aku tak mau!
|