udah bagus kok :-)
Tapi untuk saran aja nih, klo puisi kan karangan ringkas gitu, jadi kata2 yang nggak perlu dihilangkan aja.
imbuhan bisa dihilangkan klo gak terlalu merubah arti. pilihan katanya juga diperhatikan, klo terlalu banyak ngulang kata yang sama terkadang bisa membuat puisinya jadi jelek. klo makai majas puisinya jadi lebih keren deh. :-D
Contoh:
Kini setelah semuanya terjadi ----> "kini" nggak perlu
Aku hanya bisa termenung ----> "aku" bagus juga, tp bisa diringkas jadi "ku" klo tetep aku juga nggak masalah sih :-)
Merenungi kesalahanku ----> "ku" bisa dihilangkan, karena gak bakal ngerubah arti.
Hanya bisa berdiam diri
Atas semua kesalahanku ----> "kesalahan" bisa diganti dengan "khilaf" biar gak terjadi pengulangan kata.
Hahahaha... Sekian ke"sotoy"an saya. Terima kasih :-D
|