berlaksa putaran waktu melesat kencang dan tak menunggu
tak kalah dentingan besi pun mengiringi
munculnya mentari pun disapa dengan kepulan asap meninggi
aliran sungai pun tampak merah kala mengalir
ribuan akar pepohonan pun bergelimpangan mewarnai pandangan takjub
mereka mungkin berteriak namun tiada jawaban
engkau puaskan nafsu liar membunuhmu dengan dalih "peradaban" baru
semua yang menghalangi engkau tumpas dengan kejam
"ini untuk kebaikan',selalu menjadi acuanmu
mungkin adalah baik menurut pandanganmu
namun pernah terlintaskah apakah sepadan hal yang engkau lakukan???
apakah gambaran satu sama lain tiada menyapa adalah bentuk peradabanmu???
sepertinya layak engkau pertimbangkan kembali ulah lakumu
tiada takutkah akan pembalasan "nyawa" yang engkau renggut??
apakah hilang moralmu melihat semua keji akibat peradaban barumu?
tak menangiskah engkau dengan melihat telanjang bulat bumimu??