Puisi Bordir Kawalu ini ter inspirasi dari suatu sisi
Kegelisahan
sebagian Operator Mesin
Bordir Komputer, dimana
mereka adalah
sosok-sosok yang menurut saya paling tangguh, lebih
tangguh daripada
Batu di Hamparan Indah Sungai Cikunten , Puisi Bordir Kawalu ini juga, konon pernah Admin
Publikasikan pada Sebuah
"Broadcasted" di jaringan
Streaming Lokal, maka
mungkin diantara sobat-
sobat Kawula dan Kawalu Muda semuanya, ada yang
merasa tidak Asing dengan
Hentakkan irama Puisi Bordir Kawalu ini. Ya Sudahlah, daripada
Admin Malah ngawur
kesana-kemari, baiklah kita
Lantunkan satu Puisi Yang
Berjudul "Air Mata Pasca Becer"
Karya : NN. Air Mataku beriak Tanda
Bersorak
Mulut Tengik Sehabis Makan
Jengkol buatku Ngajoprak Air Mataku Bukanlah Air
Mata Buaya
Seusai Becer Dikala Senja
Sehabis Becer Niatku
Membeli Celana Akulah sang " Operator Mesin Bordir " Bukanlah Bang Kodir yang
Slalu Nyengir
Walau Teriakannya Bagai
Menyindir Air Mata Sehabis Becer, oh
Betapa Lukanya hati hamba,
berharap Pulus
berjuta-juta, namun apa
kenyataannya? Apa realita
di balik derita Seorang "Operator Mesin Bordir " ??
Sumber :
Puisi Tasikmalaya Gokil