sapa yang tertahan
hujan ini akhirnya menyapa bumi lagi, setelah sekian lama bersembunyi di balik terangnya awan..
aku menatapnya hampa,
hambar, benar-benar tak ada rasa.
mungkin sedikit banyak karena kamu.. atau karena aku yang terlalu rajin menilai semuanya dengan perasaan.
aku ingin menegurmu tadi, sungguh, ingin sekali mengurai tawa bersamamu, seperti beberapa hari lalu, kamu ingat?
tapi dinginmu kemarin membuat semuanya tertahan, aku diam, hanya mampu menatapmu penuh tanya, sedikit berharap kamu akan mengerti arti tatapku.
ah, aku lupa, kamu sering sekali tak-memperdulikan banyak hal.
(aku, yang sepertinya tak diijinkan menyapamu sementara ini.)
|