"hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa saudara Bintang..." (hey, bukannya dulu yg mati dan jadi hantu mentari yah?~pembaca protes/halaaaaah, brisik. itulah hebatnya cerita berantai. ini aja, settingnya udah di rumah sakit. otomatis, ga usah naik taksi atau ambulans. hebat bukan?)
"bintang kenapa dok?" tanyaku tak sabaran
"saudara Bintang mengalami
shock/tekanan yang menyebabkan saudara Bintang tidak dapat bersuara. hal seperti ini sangat mungkin terjadi pada pasien yang mengalami trauma masa lalu." panjang lebar dokter itu menjelaskan. (ini sih diagnosa dokter yang masuk kedokteran pun ga pernah, kawan. belum terbukti, hehe)
namun aku (mentari, si wanita yg bertukar peran dengan Bintang) sudah tak peduli lagi dengan penjelasan dokter itu. psssst, sebenarnya aku tidak mengerti dokter itu bicara apa sih?
" apakah saudara Bintang pernah mempunyai pengalaman buruk sebelumnnya?" itu suara dokter lagi.
"mm, sebenarnya aku dulu pernah bunuh diri." jawabku malu-malu sampai muncul merah2 di pipiku.
"oh, begitu. tapi, mari kita kesampingkan dulu masa lalu anda. kita harus fokus pada saudara Bintang"
"tapi dok, aku yang bunuh diri waktu itu, leherku yang kugores waktu itu. DEMI TUHAAAAAAAAAN!!!!!" aku ngotot, sambil menunjukkan aksi menggebrak meja ala yah, kau-tahu-siapalah.... memang aku kan pemirsa...
"tapi kenapa saudara Bintang yang keadaannya kritis?" dokternya frustasi.
"yeee.... makanya dok, baca ceritanya dari
page pertama dong." aku mulai kesal
"sudah sudah, anda ini jangan mentang2 tokoh utama dan nama anda jadi judul cerita berantai yang ga nyambung ini, lalu anda jadi sombong begitu dong." wah, dokternya tersinggung tuh
"ya sudah. LOE GUE END!" suaraku tuh, pemirsa
Kemudian........