Sekali lagi, dan lagi
Tiba-tiba aku lupa hitunganku sudah sampai angka berapa.
"Kamu menghitungnya juga ngga?"
Ah, tentu saja tidak. Ini 'analisis dari observasiku sendiri'.
Sampai angka berapa ya? 99 kah? Hampir genap 100 dong?
Entahlah, aku lupa.
Yang aku ingat, aku menambah angkanya 'sekali lagi, dan lagi'.
Iya, bahkan saat ini aku hampir menambahnya lagi.
'Lagi', aku merasa lelah dalam peran ini.
"Boleh, aku beristirahat? Tidak, aku tidak akan lari. Percayalah."
Aku hanya ingin sejenak menunjukkan senyumku sewajarnya.
Dimana aku tidak perlu menanyakan, 'kapan aku boleh tersenyum', karena aku selalu tersenyum, bisa tersenyum kapanpun.
Ya, itu saja. Cukup.
Setelah itu, tak apa jika aku harus mulai menghitung 'lelahku' lagi.
Sekali lagi, atau mungkin berapa kali lagi sampai akupun lelah 'menghitungya lagi'.
|