Bandung, 12 Juni 2011
entah apa yang kan tertulis hari ini
tapi sudahlah, semua itu terlalu rumit
sebab nyatanya kecemasanku
justru melahirkan tulisanku
kembali seperti dahulu
persis waktu-waktu ku
menghela napas dan membaca matamu
rahasiamu, pesonamu
yang bekukan setiap jejak ingin ku
yang menyempitkan jarak pada setiap perpisahan
yang mengharumkan emosi di setiap kerinduan
yang membeningkan galau saat aku terdiam
lalu, padamkan segala kecemasanku
mengajak ku pulang pada diri yang lain
|