Di sinilah aku. Di tempat yang luas dan gelap. Sepertinya ini bukan ruangan, karena sempat kuraba sesuatu seperti batang pohon. Aku hampir tidak dapat melihat apapun di sini. Kecuali sesosok gadis kecil yang saat ini sedang berlari-lari di hadapanku seolah menunjukkan jalan. Wajahnya samar, namun terlihat jelas rambutnya yang terhelai panjang dan suara tawanya yang terdengar familiar di telingaku.
“Kemarilah! Kemarilah!” bujuk gadis itu dengan riang sambil melambaikan tangan ke arahku.
Kedua kakiku tiba-tiba saja melangkah mengikutinya. Aku telah berusaha untuk menahannya, tapi entah mengapa kaki-kaki ini seperti memiliki pemikiran sendiri. Di samping itu, aku juga tidak dapat melakukan gerakan lain kecuali berjalan sesuai arah yang dilewati gadis itu.
Akhirnya kaki-kakiku berhenti melangkah. Tepatnya di suatu tempat dimana gadis itu tiba-tiba lenyap dari pandanganku. Seiring dengan lenyapnya gadis itu, aku kemudian merasa seperti sedang ditarik oleh sesuatu. Bisa dikatakan seperti… jiwaku ditarik, tetapi tidak dengan jasadku.
Saat aku telah tertarik jauh ke atas, kulihat tubuhku sendiri—yang masih berinjak di tanah—tiba-tiba saja terjatuh. Kemudian aku beranikan diri untuk menoleh ke atas, dan yang kutemukan adalah sesosok gadis kecil yang tadi kulihat. Gadis itu-lah yang menarikku.
Aku menatap kedua matanya yang berwarna merah. Bibirnya yang pucat kemudian tersenyum kepadaku. Senyuman bahagia seperti mendapatkan sesuatu yang sangat diinginkannya.
Gadis ini menginginkanku.
---------------------------------------------------------------------
jika segan , bisa lanjut baca di :
http://kemudian.com/node/258588 .