Aku, Sosok itu, dan Rintihan Kami
Aku berdiri tepat di hadapan sebuah ruangan
Tercium bau darah segar di dalamnya
Terlihat samar sosok yang sedang terpanggang di sana.
Ia telah kehilangan setengah potongan tubuhnya,
Ia hampir kehilangan harapan untuk bebas.
Kehampaan mengelilingi sosok itu
Ada rintihan penyesalan di balik wajah pucatnya.
Ia menjerit seraya wajahnya dikuliti,
Ia meronta seraya kepalanya terpenggal,
Dosanya kini menelanjangi dirinya sendiri.
Para iblis tertawa melihat sosok itu
Sosok yang menjerit,
Meronta,
Menggelepar,
Mati.
Kini aku sadar,
Mengapa aku merasakan kesakitan yang sama.
Sebab ‘sosok itu' adalah aku.
__________________
don't feel arrogant and quickly satisfied with what you have written . that's will bring you down .
|