puisi gila
Sadar kah
kau, aku
menyayangi
mu dari ujung rambut
hingga telapak kaki.
Mengertikah kau, aku
menyukai mu tak hanya
paras mu tapi juga
pribadi mu.
Tau kah kau, bahwa aku
tak menjadikan mu yang
pertama atas cinta ku.
Karena tubuh ku tak
kekal dan mencintai mu
hanya bisa ku lakukan
saat ku hidup.
Kini langkah mu semakin
menjauh namun sayang
ku senantiasa bersemi di
hati.
Sentuh lah aku namun
tak perlu kau katakan
cinta.
Tapi pandanglah aku
dengan binar mata yang
kurindukan.
|