Thread: Puisi ke-71
View Single Post
Old 4 July 2013, 11:22 AM   #1
Hakimi
Junior Member
 
Hakimi's Avatar
 
Bergabung: Jul 2013
Posts: 28
Hakimi is on a distinguished road
Default Puisi ke-71

LANGITKU

lirih ditenggelamkan sepi malaikat cahaya lebur dalam cahaya malaikat
surga tiada berita diam bisu kini sayap-sayap lemah lelah tak bisa mengangkat
aku berteriak ke langit tentang sukaku atas lukisan di kanvas tua
yang dipajang dalam pameran kehidupan sang hidup dalam semesta
para jenius semua berhenti pada kalimat kebodohan yang nyata
ketidaktahuan tentang ruh
bersih jiwa dibasuh
kotor jiwa mengeluh kotor jiwa runtuh
kotor jiwa rusuh kotor jiwa rubuh
diam sejenak dihentak jantung berdetak
lalu bergerak merangkak silau mata membelalak
langit aku menjerit aku sakit aku sungguh sakit
ku dengar langit menjawab kuatkan sayapmu dan bangkit
usap butiran keringat jahat di lembah hati
usap kabut jahat usap kabut iri usap kabut dengki
basuh dengan la ilaha illa allah
allahu allahu allahu allahu allahu
leburkan papan leburkan tulisan
salin dengan jasad ilah
telanjangi dirimu hina tak berarti
hanyutkan diri dalam denging dan denting musik surgawi
diamlah disana jangan keluar lagi

Kotabaru_Karawang_18062013_2113
Hakimi is offline  
Reply With Quote