"Sore Hari"
Sang mentari akan kembali bersembunyi
Dibalik pegunungan biru yang membentangi
Cahaya cerahnya yang kian redup dialam ini
Diiringin untaian awan kuning yang mencoba menutupi
Hembusan angin sepoi menusuk pori-pori kulit
Tampak hati terpaku,,
Melihat burung-burung yang mencoba membenahi
Lambaian daun hijau semakin indah
Meliuk-liuk menari kegirangan
Melepas semua belenggu keramaian
Dan menyambut waktu, yang penuh dengan ketenangan
Cakarawala nan luas semakin menghitam
Diiringi gumpalan awan yang mengelam
Merenggut semua aktifitas yang kesibukan
Waktu terus berjalan
Menyusuri perkembangan perubahan alam
Detik demi detik,
Melepas kepergian sang mentari
Dan akhirnya hilang terenggguti
Hembusan angin semakin kencang
Mengejar kepergian sang surya
Berlari dan menangis menderu derai
Sontak hari menjadi gelap kelam
"Sore Hari"
diposkan oleh rifan relinda @ 02:19 0 Komentar
puisi "belajar"
"BELAJAR"
karya : Rifan Romadon 219
Badan segar menyambut sang pagi
Nan kolbu suci menyambut sang mentari
detik.. demi detik... melangkahkan kaki
Disambut kicauan burung yang menderi
Tangan terurai mendesih tetesan embun pagi
Pakaian putih biru selalu menyertai
Tas berisi buku kembali menyemangati
Demi mencapai mimpi-mimpi hati
Langkah kaki tiba-tiba terhenti
Usai menginjakan lantai putih nan bersih
Rasa semangat membara hati
Semakin memuncaki
Duduk manis disebuah bangku coklat
Secuil senyuman wajah pun tersirat
Mengiringi canda tawa yang mengerat
Rasa duka kolbu seolah mengkasat
Bel sekolah berbunyi
Butir demi butir ilmu terus memenuhi
Untaian kata sangat memaknai
Deretan tulisan semakin mencurahi
Belajar.........
Hal yang sangat indah
Menghilangkan semua kebodohan
Menyambut mimpi-mimpi yang mendekat datang
diposkan oleh rifan relinda @ 02:07 0 Komentar
Rabu, 11 April 2012
ANAK SHALEH
karya : Rifan Romadon
Membisu dan menyendiri
Membisu dan menyendiri
Melesuh seorang diri
Melesuh seorang diri
Duka kolbu meratapi
Menggapai kasih Sang Ilahi
Sang surya masih tamapk gelap
Gelap gulita penuh kesesatan
Tak ku tahu dukamu
Duka yang hitam, merambati kehidupan yang malang
Apakah itu tangismu membasahi Indonesiaku ?
Tangismu adalah mutiara kehidupan
Menghujan jantung masyarakat yang penuh kesesatan
Tangismu... tangismu....
Jeritan hati mengaung
ALLOHU AKBAR
Berharap akan memecah kesesatan
Hening.... hening... hening.. semakin larut.
Hati kecil tersedu-sedan
Mengiringi jatuhnya mutiara
Matapun terasa berat
Perlahan-lahan kelopak mata mencoba mengatup
Hingga matapun terpejam
Saat terbangkit dari pejaman mata
Tetes airpun mengiringi langkah
Gemericik derai air
Membasuh suci halusnya wajah
Dengan kata yang begitu indah
Uluran tangan mengambil seutas sejadah
Menghamparkan hingga tertengadah
Kata mutiara nan indah pun terlontar
ALLOHU AKBAR
Hati kecilpun luluh sembari menangis tersedu sedan
SUBBHANALLOH
tangisan mutiara tak kunjung usai
bermesraan hangat dengan Sang Pencipta Alam
Kedua belah bibir seolah-olah terbuka
LAAILAAHAILLALLOH MUHAMMADARROSULULLOH
tangisan mutiara semakin deras
membasahi seutas sejadah yang begitu indah
Membisu dan menyendiri
membisu dan menyendiri
Melesuh seorang diri
Melesuh seorang diri
hening... hening... hening...
dan akhirnya terpecah
saat ayam jantan berbunyi
menyambut sang mentari datang kembali
Memulai kembali proses perjalanan hidup
sang surya masih tampak hanya separuhnya saja
masih mengintip luanya alam
perlahan-lahan keluar
dengan sinarnya yang begitu terpancar
disamping. di tengah, semuanya menyebar...
menyebar berpasang-pasang mata gelap
tertutup nafsu penjajah
Hatinya mereka sudah terkuasa oleh iblis
dan keindahan sang alam menjadi pudar
tangisan mutiara kembali menghampiri
Jeritan hati kembali mengaung
ALLOHU AKBAR
tetapi apa yang akan di perbuat
semuanya telah gelap dan tersesat
hanya derai air mata yang mengiringi
berharap hati malaikat datang mengampiriku..
catatan : ini adalah perenungan seorang anak sholeh yang menjalani kehidupan bersama masyarakat di era globalisasi (penuh kesesatan)..
diposkan oleh rifan relinda @ 02:00 0 Komentar
---------- Post added 17 May 2012 at 03:50 AM ----------
kritikan dan sran trhadap puisi saya, sangat sekali saya harapkan,, saya tungtgu teman teman..
ini diambil dari blog saya..