saat itu
sentuhan air
butiran bening
segelintir pula angin menyapa
mengetuk pikiran yang selama ini tersirat
tak begitu diperhatikan
terjatuh kembali dalam lingkaran yang membius
terbentur lagi dipintu yang panas membara
menjadi orang yang tak layak
hinaan dan jiwa bernanah
hati yang terpuruk
dan keadaan itupun semakin buruk
jiwamu yang t’lah luka olehnya
kau balas padaku yang hanya mencintaimu apa adanya
segera ingin terbakar
|