oh, jadi itu versi wanitanya curhatanku yah?
aku kira kamu juga mengalami hal yang sama denganku.
hm, apakah benar begitu yang ku rasa?
aku tidak bilang itu salah.
tapi tidak sepenuhnya benar, hampir seperti itulah.
itulah, kenapa sesuatu yang pada akhirnya bisa diselesaikan dengan komunikasi harus diawali dengan tangis?
toh, aku bisa saja lebih cepat mengerti kalau langsung diceritakan, langsung dibicarakan.
tidak semua laki-laki seperti peramal
yang sekali bilang tatap mata saya langsung bisa ngerti maksud wanita.
kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit?
itu yang aku bingung
oh, yang sama rizky yah?
aku juga ikut senang tan
waduh parah...
kenapa jadi aku dan hidari-san yang dipertanyakan?
silahkan mulai mempertanyakan laki-laki anda sendiri
walaupun ini bukan bahasa tangis wanita, kenapa aku jadi bingung ya?
tak dapat memahami, tak pula mengerti.
bisa tolong jelaskan letak perbedaannya, hidari-san?