[Assha]

Originally Posted by I am ME

oh, jadi itu versi wanitanya curhatanku yah?
aku kira kamu juga mengalami hal yang sama denganku.
hm, apakah benar begitu yang ku rasa?
aku tidak bilang itu salah.
tapi tidak sepenuhnya benar, hampir seperti itulah.

itulah, kenapa sesuatu yang pada akhirnya bisa diselesaikan dengan komunikasi harus diawali dengan tangis?
toh, aku bisa saja lebih cepat mengerti kalau langsung diceritakan, langsung dibicarakan.
tidak semua laki-laki seperti peramal
yang sekali bilang tatap mata saya langsung bisa ngerti maksud wanita.
kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit?
itu yang aku bingung

oh, yang sama rizky yah?
aku juga ikut senang tan



waduh parah...
kenapa jadi aku dan hidari-san yang dipertanyakan?
silahkan mulai mempertanyakan laki-laki anda sendiri



walaupun ini bukan bahasa tangis wanita, kenapa aku jadi bingung ya?
tak dapat memahami, tak pula mengerti.
bisa tolong jelaskan letak perbedaannya, hidari-san?

Untuk ukuran laki-laki, sungguh bawelmu keterlaluan
Kenapa akhirnya selalu laki-laki yang berpangkat kepemilikan yang dibahas? "laki-lakimu?" payah

---------- Post added 13 June 2013 at 03:57 PM ----------

Originally Posted by intanastoeti

sepertinya hampir semua laki2 dech..
krn laki2 cenderung rasional..
9 : 1 , rasionalnya 9 dan 1 emosional..

makanya laki2 lebih suka komunikasikan klo ada masalah
tetapi wanita bilang dlm hatinya " harusnya kamu mengerti dong, kalau aku nangis berarti aku bs sedih, bs marah, bs cemburu, bs mangkel, yg jelas aku lg tdk nyaman"

so..laki dan wanita hrs bs memahami sekaligus mengerti..dg pikiran juga hati..

salam kenal juga untuk Assha...

pinter banget nih ngomongin perasaan
yang jelas perempuan selalu butuh waktu untuk ungkapin segala jenis perasaan mereka, karena mereka lebih ekspresif tapi laki-laki mengimbangi mereka dengan selalu pura-pura tak tahu, tapi akhirnya memberi kejutan yang luar biasa sepertinya

---------- Post added 13 June 2013 at 03:59 PM ----------

Originally Posted by hidari

mengerti itu pekerjaan akal,
tapi memahami pekerjaan hati,
karena cinta itu bahasa hati,
jadi cinta itu cukup di pahami,