5 December 2011, 06:51 PM | #1 |
Senior Member
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
|
CERBUNG "Cinta LILIN DAN HUJAN
Melihatnya lagi di halte itu. di beberapa bagian bajunya terlihat basah oleh air hujan. Sepertinya dia kedinginan. Terlihat sejak tadi ia bersedekap mencoba menghangatkan tubuhnya.
"jangan pergi dulu sebelum hujan reda. Nanti kau bisa sakit kalo sering hujan-hujanan" ucapku di tengah hujan itu yang sejak tadi terus menyerang tubuhku. Menembakkan peluru air padaku. Meluncur cepat dari langit yang seakan berharap aku akan lelah menantinya. Tidaak!! hahaha. aku menyukai hujan dan juga menikmatinya. jadi aku tidak takut. oh, senangnya. sesekali matanya berbelok ke arahku. Aku lihat ia berdiri, merapikan rok seragamnya yang sedikit basah. Ia beranjak dari tempat duduk menuju angkot langganannya dengan sedikit berlari untuk menghindari serangan hujan. "hati2 di jalan ya... lekas mandi agar tak masuk angin" pesanku. Aaaahh indahnya hari ini, teriakku pada hujan dengan menengadahkan wajahku serta ku lepaskan tanganku dari stang sepeda dan ku bentangkan tanganku ke samping seperti menantang hujan. Ya, beginilah caraku menikmati hujan bersamamu ... "Wuuhhuuuuuu" *** "kamu basah kuyup?" aku terkaget. "kenakan jaketmu dan bersedekaplah agar tubuhmu hangat" ku parkir sepedaku tak jauh dari tempatnya. kali ini dia tak menemukan tempat duduk saking ramainya orang yang hanya sekedar berteduh menghindari hujan di halte. Inginnya aku berada di sampingmu dan mencoba mencairkan suasana agar kau merasa lebih hangat. pkl 16.13, ku lihat matamu mulai celingukan gelisah. Ditambah halte kian sepi saja. tapi hujan masih juga enggan berhenti. haruskah aku menelpon supirku untuk mengantarkan mu pulang? batinku. Aku makin gelisah saja. "tenanglah jangan takut.aku akan menemanimu" sampai akhirnya sebuah sepeda motor matic merah berhenti di tengah gerimis dan berjalan menghampirinya. aku berdecak. Mataku tercengang melihatnya yang tiba2 saja duduk santai menyandingmu dan sesekali memandangmu geli. Hatiku rasanya tak mau terima. Lega-nya saat kau acuh dan tak membalas pandangnya. matamu masih saja sibuk menelanjangi lalu lalang kendaraan di depanmu. "hampir jam lima" aku amat gelisah. hingga ku dapati ia beranjak pergi bersama cowok bermatic merah. entahlah siapa cowok itu, aku hanya menaruh kepercayaan padanya agar mengantarkan Princess ku pulang sampai rumah dengan selamat. bye Princess... hati2 di jalan. seraya ku kayuh sepedaku menuju rumah. semoga aku menemukan mu lagi besok. *** aku bangun pagi-pagi. berdandan layaknya anak SMA dengan rapi dan segera turun ke meja makan dengan benar2 girang. "Bik Ai berangkat dulu" "ia Deeeen.,... ati-ati" aku berlari menuju garasi. melihat beberapa mobil mewah yang terparkir rapi. hari ini aku akan berkenalan langsung dengannya. apa aku harus membawa mobil saja agar ia tertarik padaku?? hmm... ku rasa ia tak suka kemewahan. Ya... ia kan Princessku yang paling sederhana yang pernah ku temui. Aku ingin ia mengenalku yang hanya dengan sepeda tercintaku ini. biarlah mobil2 ini nganggur disini aja. "itung-itung hemat BBM" gelakku kecil. ku harap hujan turun lagi Siang, cerah sekali hari ini. Ku rasa ia tidak akan berlama lama di halte di hari tanpa mendung seperti ini. Ku kayuh sepedaku terburu dengan hati bergemuruh. OOh TIDAAkk!!! nafasku tertahan dan mataku terpaku. ~BERSAMBUNG~ tunggu lanjutannya yaaak thanks |
5 December 2011, 09:40 PM | #2 |
Senior Member
|
Kereeeen!
Oh ya cerbung sebelumnya lanjutin dongg! |
5 December 2011, 09:44 PM | #3 |
Senior Member
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
|
|
6 December 2011, 03:03 PM | #4 |
Senior Member
|
Ok dehh gpp
Tapi pokoknya harus disambung yaa...Harus |
6 December 2011, 05:56 PM | #5 |
Senior Member
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
|
woke2 ...
---------- Post added 6 December 2011 at 06:11 PM ---------- ~SAMBUNGAN~ CINTA LILIN DAN HUJAN Oh tidaak! Nafasku tertahan dan mataku terpaku. Sedikit sapaan pada teman disebelahnya dan ia segera beranjak. Aku terlambat. ”hai” ”iya ^_^” ”Nunggu angkot?” ”iya” ”aku Ai” ”namamu lucu” ”ehm Claire Danes Mackenzi. Begitulah orang tuaku menamaiku. Jangan heran karena aku sendiri juga heran mengapa aku diberi nama seperti itu. Hahaha panggil Ai aja” Bayangan percakapan indah itu terbuyar. Lebih baik ku hampiri temannya itu. Mingkin saja aku memperoleh sedikit informasi tentangnya barang sepenggal namanya mungkin. Baiklah! ”hai” ”ya, ada apa ya?” ”nunggu angkot ya?” ”nggak kok. Nunggu jemputan” ”kok di halte?” ”tadi nemenin temen” ”yang baru naik angkot tadi?” ”iya” ”temen deket?” ”bukan. Cuma Lilin sering nemenin gue nunggu jemputan, jadi gue juga pengen nemenin dia nunggu angkot” ”oh. Ya udah. Gue pergi dulu. Thanks” Oh indahnya! Namanya Lilin. Pantas saja batinku jadi seterang namaku (Mackenzi yg berarti Kobaran api atau juga berarti cakep) masih ada hari besok. Hatiku berdebar untuk peristiwa esok hari. *** Ciiiitt. Remku berdecit. Aku terkejut. Aku tak menemukannya di halte hari ini. Apa dia sudah pulang? Atau masih di sekolah. Sebaiknya aku tunggu saja. 15 menit. Setengah jam. 3 jam. Dia tak datang. Atau mungkin dia tidak masuk karena sakit. Atau terjadi kecelakaan? Oh Tuhan, semoga ia baik-baik saja. “Ai pulaang” Ku lemparkan tubuhku diatas ranjang. I miss u Lilin. Aku terbangun. Matahari sudah tinggi. Hari ini aku akan menunggunya. Aku bolos sekolah saja. Ku parkir sepedaku dekat bank di samping halte. Ku perhatikan setiap siswi yang turun angkot. Oh tidak, tak ku temukan sosoknya hingga sore. Bagaimana ini!!!! Kemana perginya. Saat hatiku sudah begitu yakin kau malah menghilang begitu saja. *** Tiga hari berturut-turut ia hilang tanpa jejak. Kemana aku harus mencarinya? Oh iya!! ”hai” ”loe lagi” ”Kok di halte?” ”nunggu angkot” ”sama temen yang kemaren?” ”enggak laah. Dia kan udah pindah sejak 3 hari yang lalu” ”pindah sekolah?” ”iya. Pindah rumah juga” ”oh ya?! Kemana?” ”ke Paris. Ayahnya dinas disana” ”berapa lama?” ”Sepertinya sampai Lilin kuliah” ”owh. Thanks ya. Gue pergi dulu” Ya Tuhan! Paris. Terlalu jauh untuk menjemputnya hanya untuk bisa setiap hari melihat dan menemaninya menunggu angkot. Tidak cukup dengan sepedaku tercinta ini. Tidak cukup dengan mobil mewah Daddy yang selalu penuh BBM dalam garasi. Aku gagal merasakan 3 detik pertama saat berkenalan secara resmi dengannya. Aku tak habis pikir, seorang anak dari keluarga kaya mau pulang pergi dengan angkot, tanpa mobil dan supir pribadi. Betapa baruntungnya aku mencintainya. Apa yang harus ku lakukan untukmu? Untuk hatiku? Aku terdiam dalam tertawaan hujan. Blog : sun-sine.blogspot.com Terakhir diedit oleh Chery Moon; 6 December 2011 @ 06:12 PM. |
6 December 2011, 07:15 PM | #6 |
Senior Member
|
Huaa lanjutannya keren banget!
Masih ada lanjutannya g?..... Oh ya gimana punya aku?.Pleasee katakan apa kekurangannya?.... |
6 December 2011, 07:21 PM | #7 |
Senior Member
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
|
|
6 December 2011, 07:35 PM | #8 | |
Senior Member
|
Tp Gpp deh keren! |
|
6 December 2011, 07:39 PM | #9 |
Senior Member
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
|
|
6 December 2011, 07:41 PM | #10 |
Senior Member
|
|
6 December 2011, 07:42 PM | #11 |
Senior Member
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
|
|
6 December 2011, 07:50 PM | #12 |
Senior Member
|
|
6 December 2011, 07:54 PM | #13 |
Senior Member
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
|
|
6 December 2011, 07:56 PM | #14 |
Senior Member
|
|
6 December 2011, 07:56 PM | #15 |
Senior Member
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
|
|
|
|
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Post Terakhir |
CERBUNG "Inov Waktu Itu" | Chery Moon | Sastra | 13 | 9 May 2012 04:26 PM |
Pecandu Hujan | Chery Moon | Sastra | 0 | 20 November 2011 05:16 PM |
Hujan | chery_moon | Sastra | 0 | 5 October 2011 08:29 PM |
lilin atau gelap? | hidari | Sastra | 2 | 19 July 2011 12:20 AM |
rugi g komen "dalam Satu Hari" | eLmouzai | Sastra | 0 | 6 February 2011 11:42 PM |