17 October 2011, 04:34 PM | #1 |
Junior Member
Bergabung: Jun 2011
Location: kendari
Posts: 23
|
Aku, Sosok itu, dan Rintihan Kami
Aku berdiri tepat di hadapan sebuah ruangan
Tercium bau darah segar di dalamnya Terlihat samar sosok yang sedang terpanggang di sana. Ia telah kehilangan setengah potongan tubuhnya, Ia hampir kehilangan harapan untuk bebas. Kehampaan mengelilingi sosok itu Ada rintihan penyesalan di balik wajah pucatnya. Ia menjerit seraya wajahnya dikuliti, Ia meronta seraya kepalanya terpenggal, Dosanya kini menelanjangi dirinya sendiri. Para iblis tertawa melihat sosok itu Sosok yang menjerit, Meronta, Menggelepar, Mati. Kini aku sadar, Mengapa aku merasakan kesakitan yang sama. Sebab ‘sosok itu' adalah aku.
__________________
don't feel arrogant and quickly satisfied with what you have written . that's will bring you down .
|
17 October 2011, 07:54 PM | #2 |
Junior Member
Bergabung: Oct 2011
Posts: 9
|
Wahhhh...superrr kerennnn...:O
|
18 October 2011, 06:52 AM | #3 |
Senior Member
Bergabung: Jul 2011
Location: Kec. Kramatwatu, Banten
Posts: 185
|
wiw..
Ckckck.. Puisi yang mantab!! 4 jempol untuk agan! |
18 October 2011, 12:41 PM | #4 |
Junior Member
Bergabung: Jun 2011
Location: kendari
Posts: 23
|
he ? serius ?
aku buatnya enggak serius looh .. ---------- Post added 18 October 2011 at 12:42 PM ---------- makasih .. makasih .. XD
__________________
don't feel arrogant and quickly satisfied with what you have written . that's will bring you down .
|
18 October 2011, 02:56 PM | #5 |
Junior Member
Bergabung: Oct 2011
Posts: 9
|
hebatt,,,
|
20 October 2011, 03:05 PM | #6 |
Senior Member
Bergabung: Oct 2011
Posts: 107
|
siipp gan,,,
Terakhir diedit oleh wiro bastian tito; 20 October 2011 @ 03:38 PM. |
|
Tags |
puisi |
|