Sekolah.org

Go Back   Sekolah.org Ekstrakurikuler Sastra

Reply silakan bergabung untuk ikut diskusi :-)
 
Thread Tools
Old 7 December 2011, 01:43 AM   #1
noy
Junior Member
 
noy's Avatar
 
Bergabung: Dec 2011
Location: bekasi-bandung
Posts: 5
noy is on a distinguished road
Default untitle

Ketika semua yang terang menjadi gelap, dan ketikan semua kebenaran telah berubah menjadi kesalahan.Jhon namanya, dia hanya seorang laki-laki sederhana yang hanya mempunyai gubuk dan sebuah gerobak. Pekerjaannya mulia, dia memungut sebuah aqua gelas yang di buang sembarangan oleh orang-orang yang tidak memperdulikan lingkungan.
Jhon hanya hidup sebatang kara tidak mempunyai anak dan istri, tetapi dia seorang yang sabar dan memiliki ilmu pendidikan. Walaupun tidak sebanyak yang telah iya kenyam selama bergelut di dunia pendidikan. Dia hanya lulus setara dengan anak SMA lainnya, kesehariannya ia berjalan di tepian jalan sambil mendorong gerobak dan sesekali ia melihat ke tong sampah satu dan tong sampah lainnya.
Dan ketika ia sedang beristirahat sambil menghisap sebatang tembakau ditemani kopi hitam hangat disampingnya yang didapatnya dari warung mbak idem.di tempat ia biasanya beristirahat yang hanya di lapisi triplek dan asbes untuk berteduh dari terik matahari dan derasnya hujan yang turun. Tiba-tiba ada seorang anak kecil datang menghampirinya, sebut saja doni, doni bertanya kepada jhon.

"kakak? kenapa bajumu kusam? apakah orang tuamu tidak mengajarimu untuk berpakaian yang layak?"

jhon pun terdiam seolah-olah lidahnya beku di gerakkan untuk menjawab pertanyaan dari seoarang anak kecil yang kiranya berumur 8 tahun. rasanya kesal dan ingin marah tetapi jhon pun tidak akan melampiaskan itu kepada anak yang beda jauh umur dari dirinya. tetapi dia tahu apa yang harus di berikan jawabannya kepada doni, dia pun tersenyum kepada doni dan berkata

"nanti suatu saat kau dapat melihat dunia yang sebenarnya, dan kau pun akan tahu maksud dari senyumanku ini adik kecil."

doni memang anak dari keluarga yang berada bajunya pun mewah dan kulitnya pun putih bersih seperti dapat perawatan sejak kecil. Jhon yang seola-olah ingin menerkam doni layaknya singa yang sedang kelaparan melihat mangsanya, tiba-tiba ia terpikir kenapa anak kecil yang berpakain bagus dan berkulit putih berada di sini. Di tempat penuh kotoran dan lalat-lalat yang berterbangan. tanpa pikir panjang dia pun menanyakan kepada doni.

"adik kecil kenapa kamu berada di tempat seperti ini? ini tempatku, tempat dimana aku beristirahat dan berteman dengan lalat-lalat kotor, kamu seharusnya tidak berada di tempat ini."
"aku tidak tahu kak harus pergi kemana? karena aku pun tidak tahu ibu dan ayahku semenjak aku di tinggal dari gedung yang tinggi itu. aku pun tidak ingin berada di tempat yang penuh dengan lalat ini kak (matanya berkaca-kaca seakan-akan risih berteman dengan lalat-lalat). namaku doni kak (sambil memegang tangan jhon).”

Jhon merasa kasihan melihat anak kecil ini yang di tinggalkan oleh orang tuanya, tetapi jika dia membawa anak ini kerumahnya pastilah merepotkan dirinya jika apa-apa yang di mintanya tidak di turuti. Jhon pun mengacuhkan doni dan melanjutkan perkerjaannya seusai berteduh menikmati kopi dan rokok yang di hisapnya. Tak terasa setapak demi setapak jhon melangkah dari tempat beristrahatnya itu hatinya semakin tidak karuan, karena meninggalkan anak kecil yang sendirian. Akhirnya tanpa pikir panjang dia pun berbalik arah menuju tempat dimana dia menhabiskan kopi dan rokoknya. Dan disitu masih berdiri anak kecil yang berpakaian bagus dan berkulit putih setia menunggu orang tuanya.

“don ikut kakak mau? Kita kerumah kakak? Daripada kamu disini sendirian?”
“rumah kakak dimana? Apakah dirumah kakak ada tempat yang biasanya aku bermain seperti di rumahku sendiri? Kolam renang? Mobil remot control? Atau televisi?”
“di rumah kakak tidak ada yang seperti kamu sebutkan don, tapi yang jelas disana kamu bisa mendiamkan perutmu yang daritadi terdengar oleh telingaku don. Yah… walaupun seadanya tapi kakak yakin perutmu akan diam (sambil tersenyum).”
“Hmm.. bagaimana yah kak? Tapi aku tidak mengenal kakak? Aku hanya ingin disini sambil menunggu ibu dan ayaku.”
“Anak pintar…, tapi kakak bukan orang jahat don. Besok kakak akan mencarikan orang tua mu. Yang jelas dari pada kamu sekarang disini kelaparan dan kedinginan, lebih baik kamu ikut kerumah kakak.”
“Baik kak! Tapi janji besok kita ketempat ini lagi yah (sambil menunjukan jarinya ke gedung mewah yang tidak jauh dari tempat mereka).”
“Baik! Kakak janji.”


Mereka berdua pun jalan menuju gubuk kecil yang terletak di pinggir rel kereta api beralaskan tikar dan bertapkan jerami. Tempat yang biasanya jhon menghabiskan waktu beristirahat dan berlindung dari kejamnya dunia ibukota.

“ini tempat kakak don, dimana tempat kakak sehari-hari bermalam disini”
“yah… kok kecil sekali tempatnya kak? Tempat ini tidak seluas seperti tempat tidurku kak!!”
Jhon terdiam dan hanya bisa tersenyum, hatinya seperti di tusuk oleh busur panah dari kata-kata doni yang seperti itu.

“Yah… inilah tempat kakak don, tapi ini tempat yang lebih baik dari pada kita harus menunggu orang tua mu di tempat mbak idem”
“tapi aku tidak bisa tidur di tempat yang keras seperti ini kak”
“oh begitu yah… kalo begitu kamu tidur di kasur ini (sambil menggelarkan kasur lipatnya) biarkan kakak yang tidur di tikar itu don”
“krrrruuukk…kkrruukk…kkrruukkk (terdengar bunyi dari perut doni).”
“wah maaf don kakak hampir lupa untuk menyediakan makanan seadanya untuk doni, yuk! Ikut kakak kita kedapur untuk masak makanan”

Doni hanya menganggukakan kepala karena tidak kuat menahan cacing-cacing di dalam perutnya yang seakan-akan memberontak untuk di berikan makanan. Mereka berdua jalan kedapur dan menyiapkan segalanya untuk merebus mie instan yang biasanya di santap setiap malam oleh jhon. Awalnya doni tidak respeck dengan keadaan daput yang penuh dengan minyak dan air kotor yang ada di sana. Tetapi karena tuntutan cacing-cacing yang ada di perutnya doni pun segera mengambil air segayung untuk merebus mie instannya. Ternyata lambat laun doni dan jhon akrab layaknya adik dan kakak karena telah mengajarkan dia memasak walau hanya dengan bahan dan makanan yang seadanya. Doni mulai membiasakan diri dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, dia sudah sedikit menerima keadaan di gubuk kecil milik jhon.




Setelah selesai memasak dan menyantap mie instan buatan mereka dan di selingi dengan canda tawa gembira. Mereka berdua tertidur pulas dan bermimpi indah sampai matahari pagi terbit dari gelapnya malam dan embun pagi yang membasahi dedaunan. Begitu juga mereka berdua terbangun dari tidur lelapnya.

“don bangun!”
“sebentar kak masih ngantuk.”
“don bangun! kita segera bergeas mencari orang tua mu.”
“iya kak!”
Jhon melangkahkan kaki keluar untuk mengambil handuk dan peralatan mandinya. Mereka berdua menuju tempat pemandian umum yang tidak jauh dari gubuk kecil milik jhon. Dengan handuk yang di lilitkan di pinggang mereka berjalan.

“kak kita mandi disini?”
“iyah! Kenapa don?”
“ah tidak apa-apa kak, daripada kita tidak mandi yah kan?”

Jhon pun tersenyum dan bersyukur bahwa doni sudah menerima keadaan jhon yang seperti ini adanya. Setelah selesai mandi dan bersiap-siap mereka jalan menuju gedung yang di tunjukkan doni ketika dia terpisah dengan kedua orang tuanya. Dan ternyata mereka bertemu dengan orang tua doni beserta aparat kepolisian yang sengaja di bawa oleh orang tuanya doni. Karena orang tua doni khawatir dengan keselamatan anaknya itu.


“kak itu ibu dan ayahku (sambil melambaikan tangannya kepada ayah dan ibunya).”
“ayuk jhon kita kesana!”
“ibu….
Ayah…”
“Ohhh annnnaaaakkkkkkkkuuuu….”(teriakkan orang tua doni dari kejauhan).



Pada akhirnya doni kembali kepada orang tuanya dan dia menceritakan semua tentang jhon dan yang mereka lalui merdua. Doni meminta kepada ayah dan ibunya untuk mengangkat jhon menjadi kakaknya. Karena dia telah di ajarkan banyak hal dalam menjalani kehidupan oleh jhon. Jhon pun menerima permintaan dari orang tua doni sebagai tanda balas budi kepada jhon, dia di sekolahkan hingga mendapatkan gelar Sarjana dan bekerja sebagai direktur perusahaan swasta di ibukota.


jangan di kalo jelek
noy is offline  
Reply With Quote
Old 7 December 2011, 03:11 PM   #2
Chery Moon
Senior Member
 
Chery Moon's Avatar
 
Bergabung: Nov 2011
Location: Kediri - Jatim
Posts: 292
Chery Moon is on a distinguished road
Default

semangat!!!
terus nulis yaak !!!
Chery Moon is offline  
Reply With Quote
Reply silakan bergabung untuk ikut diskusi :-)




Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 09:55 PM.


Powered by vBulletin®
Copyright © Jelsoft Enterprises Ltd.