Sekolah.org

Go Back   Sekolah.org Ekstrakurikuler Sastra

Reply silakan bergabung untuk ikut diskusi :-)
 
Thread Tools
Old 20 June 2011, 09:44 PM   #1
indri
Junior Member
 
indri's Avatar
 
Bergabung: Jun 2011
Location: kendari
Posts: 23
indri is on a distinguished road
Default Cerpen mimpi : Should Have A Beautiful Ending

“Terima kasih semuanya!” sahut Ryoma sambil membungkukkan badan.

Orang-orang mulai memasukkan uang mereka ke dalam sebuah kotak kecil yang telah disiapkan.

Kaito, kawan Ryoma ikut membungkukkan badan bersama gitar akustiknya yang baru saja selesai ia mainkan.



“Lagu yang bagus. Kalian membuatnya sendiri? Aku suka.” ujar seorang pemuda kepada Ryoma.

“Terima kasih banyak. Ya, kami sendiri yang membuatnya.” balas Ryoma sambil tersenyum bangga.



“Lagi-lagi kalian membuatku sangat terhibur. Suaramu bagus.” ujar seorang gadis sambil menepuk pundak Ryoma.

“Oh ya? terima kasih.” Sahut Ryoma.



“Oh, aku sangat terpesona melihat permainanmu!” sahut seorang pemuda dengan seragam sekolah kepada Kaito, “kalian mengamen di sini tiap hari, kan?”

“Ya.” jawab Kaito sambil tersenyum kecil.

“Oh, besok aku akan menonton lagi!” seru pemuda itu sambil memasukkan selembar uang kedalam kotak.

“Terima kasih.” sahut Kaito sambil sedikit menundukkan kepalanya.



Ryoma dan Kaito, sepasang pengamen yang kemampuannya memang diakui oleh semua orang yang kebetulan menonton mereka. Mereka selalu sukses membuat pendengar terkagum-kagum. Wajah mereka juga tidak kalah dengan para artis, apalagi Ryoma. Selain suaranya yang bagus, wajahnya juga tampan.

Mereka selalu bermimpi untuk menjadi musisi ternama. Dan setelah sukses, mereka ingin meneruskan pendidikan mereka ke universitas. Tapi, perlu perjuangan keras untuk mewujudkannya, karena penghasilan mereka sehari-hari belum cukup untuk makan juga untuk melunasi kamar yang mereka kontrak.



“Ryo, aku pulang duluan, ya.” ujar Kaito sambil berjalan pergi.

“Eh, kau tidak mau ikut? Ada yang mengajak kita makan.” bisik Ryoma sambil menunjuk ke arah beberapa gadis penggemar mereka yang tengah tersenyum sambil memandangi mereka

“Tidak usah.” balas Kaito sambil tersenyum kecil.



“Ayo Ryoma-san!” teriak para gadis penggemar mereka itu.

“Eeh, i..iya, tunggu!” sahut Ryoma sambil berlari menghampiri mereka.



***



“Aku pulang.” sahut Ryoma sambil membuka pintu kamar.

Dilihatnya Kaito yang sedang menulis sesuatu sambil meletakkan gitar di atas pahanya.

“Sedang apa? Menulis lagu?” tanya Ryoma sambil melirik sedikit untuk melihat apa yang sedang ditulis Kaito.

“Ya.”



“Eh Kaito, ingat tidak? Besok kan hari terakhir pendaftaran audisi band East West Japan?” tanya Ryoma tiba-tiba.

“Oh, iya yah! Aku baru ingat. Dan, kukira Kau memang tidak mau mengikuti audisi itu,”

“Memang awalnya tidak, sih. Tapi dari pada kita mengamen terus ...”

“Lebih baik kita coba-coba ikut audisi itu, kan!?” potong Kaito dengan semangat.

“Ya!” ujar Ryoma, “walaupun cuma Indie Label” sahutnya dengan suara kecil.

“Tapi, uang kita belum cukup.” Kaito membanting dirinya di kasur.

“Memangnya berapa biaya pendaftarannya?”

“2.500 Yen.” jawab Kaito sambil tertawa kecil.

“Uang yang kita punya?” tanya Ryoma yang tengah penasaran karena lupa jumlah uang mereka yang sebenarnya.

“2.000 Yen.”

“Hah!? Itu termasuk tabungan kita?”

“Ya.. hanya itu saja.”



Ryoma tampak berpikir sebentar.



“Oh, begini saja-,” sahut Ryoma tiba-tiba, “besok target kita minimal 500 Yen. Berarti, kita harus berkeliling untuk mengamen. Bukan hanya berdiri di satu tempat dan menunggu ada yang datang. Kali ini, kita yang mendatangi mereka.”

“Baiklah, aku setuju.”

“Demi East West, kan?” seru Ryoma sambil menepuk pundak Kaito.

“Ya, demi East West.” sahut Kaito dan membalas menepuk pundak Ryoma.



***



Esok harinya di sebuah taman tempat biasa mereka mengamen,



“Lagu apa yang kita bawakan pertama?” tanya Kaito yang sedang berjalan bersama Ryoma.

“Seperti biasa.”

“Oh, ‘When Dreams Fail You’ lagi?”

“Ya, tentu.” jawab Ryoma sambil tersenyum, “pokoknya, lagu ini harus selalu kita bawakan paling pertama. Ini lagu jagoan yang kita buat bersama dengan susah payah. kau tahu itu, kan?”

“Ya, aku tahu,” sahut Kaito.



Hari yang panjang telah mereka jalani. Untuk 500 Yen, mereka berjalan mengelilingi tempat-tempat wisata yang ada di sekitar kota mereka, Osaka.

“Akhirnya cukup!” seru Ryoma setelah menghitung uang yang terletak di dalam kotak kecil mereka, “Oh, bahkan ada lebihnya! 250 Yen!”

“Ya sudah, ayo ke tempat pendaftaran.” ujar Kaito sambil tersenyum.



***



Saat kami telah sampai di tempat pendaftaran, mereka meminta kami untuk membayar 2.500 Yen, menyerahkan identitas diri, juga memperlihatkan lagu-lagu apa saja yang telah kami tulis.

Aku dan Kaito bisa memenuhi semua permintaan itu. Dan sesuai dugaanku, mereka menyukai lirik ‘When Dreams Fail You’.


Kami disuruh kembali dua hari lagi untuk mengikuti seleksi pertama.


Hah, hari ini benar-benar melelahkan!


Tapi, aku senang.




Sekitar pukul 19.00 malam, kami pulang. Dan sesuai rencana Kaito, kami akan terus mengamen sampai akhirnya keluar menjadi juara dari East West dan mendapatkan hadiah recording dengan Indie Label.


Kami pasti menang.



***



“Kaito, bagaimana kalau kita membuat satu lagu lagi?” tanya Ryoma yang tiba-tiba menggoyangkan kasur untuk mengganggu Kaito yang sedang berbaring sambil memainkan gitar.

“Hah, untuk apa? Lagu kita kan sudah banyak.”

“Tapi ini akan menjadi lagu andalan kedua kita! Jika ‘When Dreams Fail You’ selalu menjadi lagu pembuka, maka lagu ini akan kita tetapkan sebagai lagu penutup!”

“Lagu penutup, ya?” Kaito tampak berpikir sebentar.

“Ya! Bagaimana? Setuju?” Ryoma terus mendesak.

“Setuju.” jawab Kaito.



Ryoma segera mencari kertas dan pena.

“Hey Ryoma-kun, ada yang mencarimu.” sahut seorang wanita pemilik rumah yang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka.

Tanpa bertanya-tanya, Ryoma segera keluar untuk melihat siapa yang mencarinya.



Saat sampai di ruang tamu, dilihatnya sesosok pria yang tampak elegan dengan jas hitam yang ia kenakan.

“Apa kau Ryoma-kun?” tanya pria itu sesaat setelah melihat sosok Ryoma.

“Ya.” jawab Ryoma, “Anda siapa, ya?”

“Oh, aku Mikami Ishida, produser LJM Musica.”

“Ah!? Light Japanese Major Musica!?” seru Ryoma yang terkejut.

“Ya.” jawab Pria itu dengan senyuman kecil, “Aku sudah melihat pertunjukanmu dan temanmu yang bermain gitar itu sore tadi, dan aku tertarik dengan suaramu.”

“Su..suaraku?” tanya Ryoma dengan terbata-bata.

“Begini, aku ingin mengajakmu untuk bergabung bersama kami, LJM Musica. Kami sudah mempersiapkan tiga personil untukmu. Kau tidak perlu membayar. Kau hanya perlu mempersiapkan empat buah lagu. Bagaimana?”

“Ah, be..benarkah? Hanya empat lagu??” Ryoma terkejut dan merasa sulit percaya dengan apa yang ia dengar barusan.

Pria itu mengangguk sambil tersenyum, “begini, karena LJM sedang tersaingi oleh manajement lain dengan pendatang baru mereka, kami membutuhkan band baru dengan personil-personil yang tentunya sudah dikenal oleh sebagian kalangan masyarakat. Aku akan menunggu sampai besok pagi. Jika setuju, segera datang ke sini.” lalu ia menyerahkan selembar kartu nama, “Oh, dan jangan lupa membawa semua barang-barang dan pakaianmu, karena pihak kami juga telah menyiapkan sebuah apartemen.”



Karena merasa sangat terkejut, Ryoma hanya bisa diam sambil menatap kartu nama itu.

“Baik, kurasa sudah cukup, aku permisi.” Pria itu segera beranjak dari sofa dan berjalan keluar menuju mobil mewahnya.



Sesaat setelah mobil pria itu pergi, Ryoma kembali masuk ke kamar. Saat ia mulai membuka pintu kamar, dilihatnya Kaito yang sedang memainkan sebuah pena dan kertas yang terletak di atas gitarnya yang sedang ia pangku.

“Oh, hey...” Kaito sadar akan kehadiran Ryoma “Siapa yang mencarimu?”

“Bu..bukan siapa-siapa.” Jawab Ryoma terbata. Ia merasa belum siap untuk memberitahukan kepada Kaito tentang penawaran yang baru saja diberikan padanya.



Mendengar jawaban Ryoma yang seperti itu, Kaito langsung menatap Ryoma dengan tatapannya yang dingin.



Melihat Kaito yang tampak curiga padanya, Ryoma mencoba mengalihkan pembicaraan, “A..ayo lanjutkan membuat lagu.”

Kaito tetap menatap Ryoma dan terdiam sejenak.

“Ya sudah, ayo,” ujar Kaito yang akhirnya melepas tatapannya dari Ryoma.



Beberapa saat kemudian, Ryoma yang tengah menulis paragraf pertama untuk lagunya tiba-tiba berhenti sejenak.



“Ka..Kaito,” sahut Ryoma sambil melepaskan pena dari genggamannya.

Kaito melirik ke arah pena yang terjatuh, “Ada apa?” tanya Kaito.

Ryoma tampak berpikir sebentar, “Ti..tidak jadi,” jawab Ryoma “lupakan.”

“Aku sudah tahu semuanya,” ujar kaito tiba-tiba sambil memungut pena yang terjatuh, “jadi kumohon, tidak perlu merasa tidak enak.”

“Ah, be..benarkah!?” Ryoma tampak terkejut.

“Ya. Maaf, tadi aku diam-diam mendengarkan pembicaraan kalian.”

...

---------------------------------------------------------------
mumpung gak muat , silahkan lanjut di : http://kemudian.com/node/255087

warning :
cerpen ini diikutsertakan dalam event cerpen-puisi mimpi di situs Kemudian.com

dan hasilnya :
'KALAH' .

XD
__________________
don't feel arrogant and quickly satisfied with what you have written . that's will bring you down .
indri is offline  
Reply With Quote
Old 21 June 2011, 05:41 PM   #2
Benny
Senior Member
 
Benny's Avatar
 
Bergabung: Jan 2011
Location: "ciledug,tangerang and dreamland"
Posts: 568
Benny is on a distinguished road
Default

bagus kok indri,,,,
__________________
::::::::->!!!!:::::::::

Benny is offline  
Reply With Quote
Old 21 June 2011, 07:00 PM   #3
indri
Junior Member
 
indri's Avatar
 
Bergabung: Jun 2011
Location: kendari
Posts: 23
indri is on a distinguished road
Default

Originally Posted by Benny View Post
bagus kok indri,,,,
.
eh , makasih kak benny udah dibaca ,
__________________
don't feel arrogant and quickly satisfied with what you have written . that's will bring you down .
indri is offline  
Reply With Quote
Old 21 June 2011, 11:55 PM   #4
Yuihiko-Seia
Senior Member
 
Yuihiko-Seia's Avatar
 
Bergabung: Jan 2011
Location: Vamoudiros's house
Posts: 361
Yuihiko-Seia is on a distinguished road
Default

bagus,, tetapi kurang paham dengan sudut pandang.. Awalnya, menggunakan sudut pandang orang ke-3, kemudian, menjadi sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, dan berubah lagi menjadi sudut pandang orang pertama pelaku utama, oleh Ryoma-san.
__________________
(__ , ____)
,,...^.....,,,
Yuihiko-Seia is offline  
Reply With Quote
Old 22 June 2011, 12:56 AM   #5
indri
Junior Member
 
indri's Avatar
 
Bergabung: Jun 2011
Location: kendari
Posts: 23
indri is on a distinguished road
Default

Originally Posted by Yuihiko-Seia View Post
bagus,, tetapi kurang paham dengan sudut pandang.. Awalnya, menggunakan sudut pandang orang ke-3, kemudian, menjadi sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, dan berubah lagi menjadi sudut pandang orang pertama pelaku utama, oleh Ryoma-san.
.
iya , kak Yuihiko-seia, itu kesalahan terbesar .
udah lama sih ini cerpen ,

habit dibabat habis juga sama penulis2 lainnya ,
__________________
don't feel arrogant and quickly satisfied with what you have written . that's will bring you down .
indri is offline  
Reply With Quote
Old 22 June 2011, 02:35 AM   #6
I am ME
Senior Member
 
I am ME's Avatar
 
Bergabung: Jan 2011
Location: The World of ME
Posts: 2,955
I am ME is on a distinguished road
Default

aq ajah ga bisa bikin cerpen,,,,
wah, aq salut nih sama km,,,
kkpk dong kamu,,,,
kecil kecil punya karya,,, hehe

eh, km ga pengen terbitin buku kumcer kah???
__________________
I am ME

(^_^)
I am ME is offline  
Reply With Quote
Old 22 June 2011, 07:11 PM   #7
indri
Junior Member
 
indri's Avatar
 
Bergabung: Jun 2011
Location: kendari
Posts: 23
indri is on a distinguished road
Default

Originally Posted by I am ME View Post
eh, km ga pengen terbitin buku kumcer kah???
.
mau belajar dulu ,
ilmu sy masih cetek , >.<
*risiko hobi mencakup hampir keseluruhan di bidang seni*
jd susah fokus sama 1 bidang aja .
__________________
don't feel arrogant and quickly satisfied with what you have written . that's will bring you down .
indri is offline  
Reply With Quote
Old 23 June 2011, 01:20 PM   #8
I am ME
Senior Member
 
I am ME's Avatar
 
Bergabung: Jan 2011
Location: The World of ME
Posts: 2,955
I am ME is on a distinguished road
Default

indri@ okeeeeeeh,,,,,
belajar yg giat yah!!!
wish u luck...
__________________
I am ME

(^_^)
I am ME is offline  
Reply With Quote
Reply silakan bergabung untuk ikut diskusi :-)

Thread Tools


Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
cerpen ku.. roni the writer Sastra 6 22 June 2011 12:06 PM
cerpen bersambung.... m4rshal Ngobrol apa saja 4 19 June 2011 06:57 AM
cerpen (Sahabat Selamanya) Q_aini Sastra 2 3 May 2011 01:53 PM
mimpi Aandistorsi06 Bahasa Indonesia 11 12 April 2011 04:45 PM
Lagu Dalam Mimpi loverstopia Sastra 0 28 February 2011 11:14 AM


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 07:36 PM.


Powered by vBulletin®
Copyright © Jelsoft Enterprises Ltd.