Sekolah.org

Go Back   Sekolah.org Ekstrakurikuler Sastra

Reply silakan bergabung untuk ikut diskusi :-)
 
Thread Tools
Old 16 March 2011, 12:28 PM   #1
bLueLovers19
Junior Member
 
Bergabung: Mar 2011
Posts: 7
bLueLovers19 is on a distinguished road
Default Memori..

“Ahh.. kenapa aku bermimpi ini lagi??”,ujar Rama dalam hatinya.
entah beberapa hari ini Rama sering gelisah dalam tidurnya,dia mulai bingung akan mimpinya itu.”Apa yang sebenarnya harus aku lakukan?Kenapa aku bermimpi seperti itu lagi Mir?Apa kau memang akan pergi meninggalkanku?”.selalu kata-kata itu yang ada dalam benaknya sekarang ini.
Disetiap saat Rama selalu gelisah dan nampak kusut.Seperti ruang kamar dan kasurnya sekarang,kusut dan lusuh. “Mir, aku tak ingin kau pergi..”,ucap nya sambil menitihkan air mata.
Beberapa minggu ini,ia sering menangis sendirian,terisak dalam tidurnya,sesak dalam nafasnya. “Mir, sebenarnya apa yang harus aku lakukan? Aku enggan menceritakan hal ini kepadamu..”,kata-kata ini selalu terlintas dipikirannya.
Dia selalu mendekap erat lututnya sambil menyembunyikan wajahnya yang penuh dengan air mata.Berulang kali mimpi itu menghantuinya,membuatnya bingung dan menangis. “Apa yang harus aku lakukan Mir? Entah kenapa mimpi ini terjadi berulang kali,tapi aku sungkan mengungkapkannya padamu.. karena aku tak mau kau meninggalkanku..”.
Rama semakin kurus dan tak bertenaga,beberapa hari ini nafsu makanya mendadak hilang.Ia hanya terpikir mimpi itu.Mimpi yang membuatnya menangis mengingatnya.”Mir, akankah kau pergi bersamanya setelah dia melukaimu?Apakah arti kehadiranku selama ini? Aku ingin kau tau apa mimpiku,apa yang selalu membuatku gelisah,apa yang selalu membuatku muram.. Aku ingin kau tau itu.. Dan jelaskan kepadaku”, Ujar Rama berkali-kali.
Ruangan kamarnya tampak awut-awutan,sepertinya ikut gundah gulana seperti hatinya sekarang ini. Buku-buku,bantal,guling,semuanya berantakan.Foto-fotonya bersama Mira berulang kali ia pandangi dan ia peluk sambil menahan perih di dadanya.Ia sesungguhnya ingin Mira ada di sampingnya sekarang. Memeluknya,merengkuhnya dan mengizinkannya bersandar di bahu Mira.”Mir, apa kurangku?Apa aku kurang tulus?Apa aku kurang tampan?Apa aku kurang kaya?Apa aku kurang baik?Apa aku kurang sempurna?Apa aku belum menjadi yang kau inginkan?HAH,JAWAB MIR!!!”serunya sambil menangis
Entah sudah ribuan air mata menghiasi harinya,seolah dia benar-benar kehabisan nafasnya.Tubuhnya lemas tak bertenaga, ia merasa separuh kekuatan dan semangatnya telah menghilang.”Mir,sejujurnya aku ingin terus bersamamu,terus menghabiskan waktu bersamamu,terus menggegam erat tanganmu,terus memeluk tubuhmu,terus kecup keningmu,dan terus temanimu sampai aku tak bisa lagi menemanimu karena termakan waktu.. Mir, sesungguhnya aku ingin kau tau.. Aku merasakan sedih dan senang saat bersamamu,kuat dan lemah saat menatap matamu,tertawa dan menangis saat melihat ulahmu,gelisah dan gembira akan tingkahmu,kecewa dan bangga dengan apapun yang kau perbuat.. Mir, aku mohon.. aku mohon.. Tetaplah jadi malaikat kecilku,malaikat kecilku.. menjadi pelangiku.. menjadi mimpi malamku.. menjadi bunga di hatiku.. menjadi orang terakhir buatku, sanggupkah kau Mir?Sanggupkah?”,katanya lirih nyaris tak terdengar.
Tangisan terisaknya selalu menghiasi ruang kamarnya,seakan itu suara hati yang temani tidurnya.” Mir,mimpi itu ingin membunuhku.. mencoba menyudutkanku.. dan mencoba mengambil nafasku.. Mir, aku tau,mungkin aku tak sesempurna dia di matamu,terlebih di hatimu walaupun dia pernah membuatmu terluka,tapi aku tak bisa sepertinya.. Mir, aku tulus mencintaimu.. sangat tulus, dan aku ingin penuhi apapun yang kau pinta.. Mungkin memang cintamu kepadaku tak setulus cintamu kepadanya dulu,sayangmu terhadapku tak seperti sayangmu terhadapnya.. Entah apa kelebihannya hingga membuatku semakin terpojok.. Mir, masih adakah sedikit ruang di hatimu tuk mengukir namaku?tuk menulis kasihku?tuk meletakan cinta dan sayangku?Masih adakah? “,gerutunya sambil terisak.
Rama masih tetap disana,masih tetap memeluk lutunya sambil menyembunyikan wajahnya. “Mir, apapun yang terjadi, aku akan tetap disini.. tetap pegang erat tanganmu.. tetap dekap erat tubuhmu.. tetap menatap mata indahmu.. tetap lihat senyum manismu.. dan tetap dengar tawa ceriamu.. Mir, aku benar-benar mencintaimu..”. Semangatnya telah kembali,tapi entah darimana semangat itu berasal. Kekuatannya seakan kembali lagi, dan Rama mencoba menyeka air matanya dan berdiri. Dia hampir saja terjatuh karena kondisi tubuhnya yang sedemikian lemah.Tapi entah darimana kekuatan itu datang,dia kembali berdiri dan berjalan meski terhuyung-huyung.” Mir, aku takkan membiarkanmu pergi dengannya.. aku takkan membuat mimpi ini terwujud.. aku takkan..” serunya lemah,dan kemudian ia terjatuh kembali.
Rama mencoba berdiri tuk kesekian kalinya.Dia seakan sudah tak peduli apa yang dirasakannya barusan.Dia hanya ingin menemui Mira dan mengatakan apa yang terjadi pada dirinya.”Mir, tunggulah aku akan datang..”katanya dalam hati.Sesaat dia sudah tak peduli lagi akan kondisi tubuhnya,dia hanya berpikir tuk segera memacu motornya dan segera menemui Mira.
“Mir, aku benar-benar gak mau kehilangamu..”ucapnya lirih,sambil berkosentrasi terhadapa jalanan.Dia tetap fokus mengemudi dengan kecepatan tinggi.Dan akhirnya dia sampe pada tikungan di kediaman Mira.Rama mengurangi kecepatan laju motornya,dan berhenti pas di depan pintu pagar rumah Mira.”Mir, aku harap kau ada di rumah..”
“ting tong.. ting tong..”,suara bel rumah Mira seakan sudah tak asing lagi di telinganya.Tampak sepi,dan hening sekali.Memang orang tua Mira tak tinggal bersamanya, ia hanya tinggal bersama kakaknya. “kletek.. kletek.. cklek..”. “Mir...!!! Mir... !!! neh aku Rama.. Mir..!!!” . Akhirnyda keluarnya sesosok gadis,dia tinggi meskipun kulitnya tidak seputih Rama,tapi disitulah kelebihannya.Dia terlihat lebih manis dan tak membosankan. “Lho, say?? Ngapain ke sini?? Ko gak kasi kabar jg??” tanyanya beruntun.Mira membukakan pintu pagar rumah dan segera menghampiri Rama.”Say,kamu kenapa?mukamu ko pucat gitu?” “Mir,bisa masuk dulu ndak?nti aku ceritain semuanya di dalam..”ujar Rama pelan.
Mira mengangguk dan menggandeng tangan Rama memasuki rumahnya. “Nah,sekarang kamu cerita deh ada apa say..”ujar Mira sambil duduk dan melingkarkan tangannya di lengan Rama.” Tapi sebelum cerita kau janji ndak bakal marah atau kecewa?” “Iya sayang,aku janji ndak akan marah kok.” “Iya udah,aku akan menceritakannya..”. Rama memulai ceritanya,dia menceritakan semua yang terjadi dalam mimpinya,bahkan dia menceritakan pula dia beberapa kali sering memimpikan mimpi itu.Rama juga menceritakan apa sebabnya dia menjadi muram akhir-akhir ini,dia selalu terpikir mimpi itu setiap waktu.Dan disaat Rama mengakhiri ceritanya,Mira memeluk erat tubuhnya,”Ma, aku ndak sedikitpun terlintas di benak maupun di pikiranku untuk ninggalin kamu.. aku akan tetap buatmu disini.. tetap menemanimu.. menjaga cinta,sayang dan kasihmu.. dan membiarkan namamu terukir disini.. dihatiku..” Mendengar akan hal itu,Rama pun lega.Perlahan mimik wajahnya itu mulai berangsur normal.Sejurus kemudian dia membalas pelukan Mira,dan dia berbisik kepada Mira,”Aku juga akan lakuin itu Mir..”








Mohon Komentarnya,karena saya rasa itu masih kurang..
bLueLovers19 is offline  
Reply With Quote
Reply silakan bergabung untuk ikut diskusi :-)




Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 06:45 PM.


Powered by vBulletin®
Copyright © Jelsoft Enterprises Ltd.