Teori KESEPIAN

[Payne]

1. Teori Psikodinamika

Teori ini berpendapat bahwa masa lalu dan alam tak sadar merupakan faktor dominan dalam membentuk perilaku dan sikap individu pada saat sekarang. Freud tidak membahas gejala kesepian, namun pengikutnya yang bernama Zilboorg adalah orang yang pertama kali menganalisa perasaan kesepian. Menurut Zilboorg, kesepian merupakan suatu keadaan yang menetap dan sifatnya sangat tidak menyenangkan. Akar dari perasaan kesepian berasal dari masa lalu pada saat masih bayi. Perasaan kecintaan pada diri sendiri serta perasaan kebencian terhadap orang lain merupakan sifat dasar dari perasaan kesepian.
Sedangkan menurut Sullivan (dalam Yuniarti, 2002), perasaan kesepian yang dialami seseorang pada masa dewasa awal dapat dilacak dari masa kecilnya, dimana individu tidak mampu memenuhi kebutuhan akan keakraban dengan orang lain.

1. Teori Fenomologis

Seorang ahli yang membahas gejala kesepian dari sudut fenomenologis adalah Rogers yang terkenal dengan Client Centered Therapy. Menurutnya, individu yang dapat berfungsi dengan optimal dan sehat adalah individu yang mengenal dirinya sendiri dan berperilaku sesuai keadaan diri. Rogers juga mengemukakan bahwa keadaan lingkungan menuntut tiap individu untuk berperilaku sesuai dengan harapan lingkungan. Kesepian akan muncul jika pada saat individu berusaha menampilkan kepribadian yang sebenarnya, individu tersebut akan mengalami penolakan atau kritikan dari orang lain. Selanjutnya, ketakutan akan penolakan ini membuatnya terus menerus tampil sesuai dengan tuntutan lingkungan. Pada akhirnya hal ini akan menimbulkan kehampaan dan keterasingan dengan diri yang sesungguhnya.

1. Teori Eksistensialisme

Para Eksistensialist memandang bahwa pada dasarnya manusia itu sendirian. Mereka menghimbau orang-orang untuk mengatasi perasaan kesepian dan belajar menggunakan kesepian secara positif. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa kesepian memang menyakitkan. Keterasingan yang ada dalam diri tiap manusia merupakan hal yang menentukan keberadaannya.

1. Teori Sosiologis

Teori ini menganggap bahwa keadaan sosial atau masyarakat modernlah merupakan penyebab berkembangnya perasaan kesepian. Reisman dkk (dalam Yuniarti, 2002) berpendapat bahwa keadaan lingkungan masyarakat modern seperti kemajuan teknologi dan persaingan hidup yang maksimal membuat individu kehilangan hubungan dengan diri sendiri dan perasaan yang sebenarnya.

1. Teori Interaksionis

Menurut teori ini, 2 hal penting yang harus diperhatikan mengenai kesepian: pertama, kesepian bukan hanya akibat dari kepribadian atau situasi, melainkan tidak adanya interaksi dari pembinaan hubungan yang erat dengan orang lain atau lawan jenis sehingga merasa saling terbuka dan terbentuk hubungan yang intim, dan dapat memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain serta memiliki kesempatan untuk dapat bertemu dengan orang lain. Kedua, kesepian akan muncul bila ada hal yang tidak terpenuhi dalam melakukan interaksi.

1. Teori Kognitif

Menurut Derlega & Margalis (dalam Yuniarti, 2002), perasaan kesepian tidak hanya akibat dari hubungan sosial yang dialami, melainkan akibat dari pola atau standar hubungan sosial yang diinginkan.

1. Teori Privasi

Teori ini beranggapan bahwa hubungan sosial dapat membantu seseorang dalam mencapai macam-macam tujuan. Kesepian akan timbul bila individu tidak berhasil menemukan teman yang dianggap sesuai untuk membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Dan kesepian akan mudah terjadi bila dalam hubungan sosial individu kurang memiliki keleluasaan untuk membedakan komunikasi terbuka.