(Cerpen)Guardian Angel...

[bLueLovers19]

"Lantas aku tarik lagi hati ini,mengejar kembali matahari dan hadapi kenyataan ini"

Seperti itulah kata-kata yang selalu akau katakan sebelum aku lelap. Semuanya sudah biasa,seperti sendiri yang aku alami kini.

2 tahun sudah aku mengalami masa keterpurukan ini. Hingga membuat semua yang aku rasa hampa. Dan aku masih diam, menggenggam erat lututku.

"Vin.... Vin... " lirih suara itu kembali aku dengar.
Kembali menyeruak dalam resahku. Aku masih menyembunyikan wajah ini dalam dekapan lututku.

"Ahh.. " suara itu yang pertama kali aku perdengarkan.

"Lama-lam aku bisa gila karena ini, semestinya aku bisa membanggakanya bukan seperti ini" ucapku dalam hati.




"Tok... Tok... Tok.."

"Vin, kamu baik-baik saja kan?" ucap seorang dibalik pintu kamarku.
Segera aku tersadar dari lamunanku.

"Vin,ini dara. Boleh aku masuk?"
namun aku tak menjawabnya,masih dalam diam.

"Vin,kamu beneran gak apa-apa kan? Aku kuatir vin"

Tanpa suara yang aku lantunkan,lantas aku bergegas membuka pintu kamarku.

"Ada apa pagi-pagi gini udah nggendor pintu orang?" seruku seraya memperliatkan mukaku yang lusuh.

"Aku kuatir vin, kamu sudah ndak masuk kuliah 3 hari ini.. ini juga udah siang kali" serunya seraya menunjukan jam yang melekat ditanganya.

"Hah?? Sekarang beneran udah jam 12?"

"Yah iyalah,emangnya mau jam berapa?"

Terkaget aku melihatnya,aku kembali menutup pintu dengan gelagapan.

"Vin.. vin,kamu ngapain? Vin.. vin.. Davin!!!"

Tanpa aku perdulikan,lantas aku pergi begitu saja.

"Vin,kamu mau kemana?" tanya dara terhadapku.

"Aku mau ke kampus" jawabku sekenannya.

"Apa?? jam segini masih mau ke kampus??"

aku hanya mengangguknya,dan lantas aku pergi. Namun,dara menahanku,dia menarik tanganku.

"Ada sesuatu yang mau aku tunjukkan ke kamu, mending kamu ikut aku"

Tanpa perlu mendengar jawabku,dara lantas menggandeng tanganku mengajakku naik ke mobilnya dan entah aku akan dibawa kemana.

"Ra, aku mau dibawa kemana?"

"Uda diem aja dulu vin"

Setelah mendengarnya,aku kembali terdiam menatap jalanan. Di tengah kediamanku,aku mendengar suara memanggilku.

"Vin..."lirih suara itu.

"Vin,kamu denger suara yang barusan?"tanya dara kepadaku.

aku hanya mengangguk saja.

"Itu suara terakhir Ve, aku disuruh Ve nyampein ini ke kamu"
Tak berlangsung lama,dara menyodorkan sebuah handycam dan memintaku untuk melihatnya.

"Kamu liat vin, itu rekaman terakhir Ve sebelum dia operasi."

Tak lama setelah menerima handycam,kembali kaset dalam itu berputar dan tak hayal sontak mengagetkanku.

"Vin.. Davin sayang,ini aku sayang. Maafin aku yah sayang?
aku uda gak bisa nemenin kamu lagi sayang.. Kamu jangan sedih yah sayang? Oh iya, aku uda buatin masakan buat kamu. Ini masakan pertama aku buat kamu sayang."

"Vin.. mungkin saat kamu buka rekaman ini aku sudah gak ada lagi. Maafin aku yah sayang, aku sengaja gak mau ngasih tau tentang operasi terakhirku. Aku gak mau kamu kecewa karena aku. Aku sayang kamu davin"


Rekaman itu pun berhenti begitu saja, dan rasa itu kembali menyelimutiku. Kali ini justru membuat rasa bersalahku semakin besar.

"Ra..." panggilku lirih.

"Ya vin?"

"Aku salah ra.. Aku salah"

"Maksudmu? aku gak ngerti vin"


"Aku salah ra, Aku salaaaahhhhhhhhhhhh!!!!!" jeritku seraya menundukkan wajahku.


Tetes air mata mulai membasahi pipiku. Aku membiarkannya mengalir begitu saja. Aku tidak perduli lagi dengan keadaanku yang sekarang.

"Maafin aku sayang,aku uda ndak becus merawatmu" seruku lirih.


"Ssstttttt....." Dara menyuruhku diam.

"Vin, kamu musti dengerin dan tahu yang terakhir ini" ucap dara.

Aku yang masih belum bisa mencerna apa yang dara maksud, dan aku masih diam dalam tundukkan kepalaku.

"Vin, you're my guardian angel"

Suara yang datang dari rekaman itu sontak mengejutkanku, dan seolah menghipnotisku untuk melihatnya.

"Vin, you're my guardian angel..."

"Thanks to you vin, I'm rest in peace with fully of love that you gave it to me.."

"Vin, you're my guardian angel.... ..... for me.."