Sekolah.org

Go Back   Sekolah.org Ekstrakurikuler Sastra

Reply silakan bergabung untuk ikut diskusi :-)
 
Thread Tools
Old 28 June 2016, 08:31 PM   #1
Nattasha Junielle
Senior Member
 
Nattasha Junielle's Avatar
 
Bergabung: Jan 2013
Location: Medan
Posts: 156
Nattasha Junielle is on a distinguished road
Post SWEET LIKE CHERRY - Chapter 1

Seorang gadis berumur 5 tahun menangis di depan dua buah peti mati. Ya. Disitu terbaring kedua orangtuanya. Senyum terukir di wajah sang ayah dan ibu. Luka-luka goresan serta jahitan menghiasi kulit mereka.

“Ibu... Ayah....hiks....” gadis bernama Nicole itu terus menangis.
“Nicole... ayo makan dulu...,” Bibi Grace membujuk Nicole sambil memeluknya.
“Tidak... aku mau bersama Ayah dan Ibu...,” tangis Nicole.
“Makanlah dulu. Bibi membuatkan sup kesukaanmu...,” bujuk Bibi Grace lagi.
“Tidak! Tidak mau!” seru Nicole.
“Nicole, kau anak yang baik, bukan? Kau sekarang sudah nakal. Tidak mau makan. Ibu dan Ayah akan mencubit tanganmu dari surga jika tau kalau anaknya nakal seperti ini. Sekarang Bibi akan berdoa kepada Tuhan agar memberitahu Ibu dan Ayah bahwa kau...,”
“Tidak! Aku tidak nakal, Bibi. Jangan beritahu mereka. Aku tidak akan nakal lagi...,” ucap Nicole.
“Baiklah.. sekarang ayo ke ruang makan. Kita makan...,” senyum Bibi Grace mengembang saat berhasil membujuk Nicole kecil yang malang untuk makan.
Nicole memakan supnya bersama Daniel dan Josh. Nicole hanya mengaduk supnya. Daniel dan Josh menatap Nicole aneh.
“Hey, Nicky. Kau tidak mau makan, ya? Sini sup mu buat ku saja..,” Josh hendak menarik mangkuk Nicole.
“Tidak.. tidak... ,” Nicole menarik lagi mangkuknya.
“Lalu kenapa kau tidak makan?” Josh memiringkan kepalanya sembari bertanya.
“Aku memikirkan Tracy..,” ucap Nicole.
“Ibuku bilang, Tracy sudah di ambil Tuhan secara langsung. Makanya dia belum di temukan. Kau tenang saja,” ucap Daniel. Nicole hanya mengangguk

Pemakaman Tn. Dan Ny. Kent sudah selesai. Nicole kecil sudah tenang karena bermain bersama sepupunya. Di kamar, Bibi Grace sedang menyusun pakaian di lemari.
“Nicole, Daniel, Josh, kemari...,” Bibi Grace memanggil Nicole dan kedua anak Bibi Grace.
“Nicole, mulai sekarang, Dany, Josh dan aku akan tinggal disini. Menemani mu. Apa kau senang? Jika tidak mau, kau bisa tinggal bersama nenek..,” ujar Bibi Grace sambil memegang pundak Nicole.
Tiba-tiba senyum Nicole mengembang. Senyum Daniel dan Josh ikut kembang.
“Aku senang! Berarti bisa bermain dengan Dany dan Josh! Yeay!” Nicole meloncat kegirangan.
“Yeay! Yeay!!! Dany, kita punya adik perempuan sekarang!,” seru Josh.
“Yeay!! Mari kita bermain lagi..!!,” seru Josh. Lalu mereka bermain lagi. Bibi Grace tersenyum penuh arti.

-18 tahun kemudian-
Nicole mengganti bajunya di ruang ganti. Baju crop dan Legging dipakainya untuk show malam ini. Jam menunjukkan pukul 19:00. Nicole tersenyum. Nicole memakai snapbacknya lalu menyambar jaket serta tasnya.

Drrrt... Drttt....
Ponsel Nicole bergetar. Panggilan seseorang yang bernama “Gusi Anoa”. Sebenarnya bukan orang yang memang mirip Gusi Anoa. Itu adalah Bibi Grace.
“Halo..”
“Nicky!! Ini kan akhir pekan!! Kenapa tidak pulang?!”
Nicole segera menjauhkan ponselnya dari telinganya. Suara Bibi Grace terlalu keras lebih dari suara speaker di mobil Daniel.
“Bibi.. aku ada kerjaan malam ini. Aku besok akan pulang. Aku janji . Memang Dany dan Josh dimana??”
“Dany latihan band dan Josh... sudah tidur”
“Bibi tenang saja. Ah.. Bibi aku sudah terlambat. Aku akan telefon nanti. Dah... aku sayang bibi...”
“Aku menyayangi mu juga, sayang...”
Peep. Panggilan terhenti. Nicole memasukkan ponselnya kembali ke tas. Nicole memasuki mobil nya lalu menuju nightclub tempat dia kerja.


Dum...dum... dum....dum....
Suara musik berdentum. Nicole beraksi di meja DJ nya. Dia tertawa. Nicole ikut tertawa saat semua pengunjung club tertawa riang mendengar musik yang dibawakannya. Gadis 23 tahun itu asik mengatur musik sambil mengangkat-angkat tangan.
Beberapa laki-laki nakal berdansa disampingnya. Nicole sedikit risih. Sesekali memegang tangan Nicole jika tangannya menganggur tidak memegang disc.
“Yeah! Angkat tangan kalian!!” Seru Nicole. Maka semua pengunjung club mengangkat tangannya.
Sudah larut. Jam kerja Nicole selesai. Dia memakai jaketnya lalu pergi pulang ke apartment nya.
“Nicole...,” seseorang memanggilnya. Nicole mencari asal suara itu. Ternyata itu adalah Corry. Teman dekatnya.
“Corry?” sapa Nicole ramah sambil tersenyum. “Ada apa?”
“Mari kita bicara sebentar,” ucap Corry santai.
“Berbicara? Ayo kita ke rumahku saja..” seru Nicole langsung menggandeng Corry ke apartment nya yang tak jauh dari nightclub tempat dia kerja.
***
Nicole duduk di sofa sembari menunggu Corry menyiapkan minuman. Corry membawa 2 gelas kaca dan 1 botol Cola.
“Kau hanya punya ini? Biasanya jus jerus juga ada,” komentar Corry.
“Semalam aku dan teman-teman merayakan ulang Billy, bartender di tempat kerjaku. Jadi tidak ada apa-apa,” jawab Nicole.
Corry menuangkan cola ke gelas. Nicole menyeruputnya duluan.
“Jadi Corry, kau ingin bilang apa?,” tanya Nicole.
Corry hanya menyelimuti gelas cola dengan tangannya. Menunduk seperti tidak berani menatap Nicole.
“Corry katakan padaku ada apa?,” Nicole mulai khawatir dengan Corry yang tak menjawabnya.
“Corry sayang, cepat katakan...,” Nicole mengangkat dagu Corry.
“Jackie...,” ucap Corry lembut.
“Jackie? Berani nya kau menyebut nama pacarku Jackie. Apa hakmu? Tidak sembarang orang dapat memanggilnya seperti itu,” ucap Nicole mulai naik pitam.
“Baik. Jackson. Jackson. Kemarin malam, aku dan teman-teman sekelas termasuk Jackson merayakan hari jadi Peter dan Hanna. Kami minum dan....,”
“Kalian ciuman..,” Nicole memotong perkataan Corry.
“Nicole, kami mabuk... maafkan aku.. aku tak...,”
“Pergi”
“Nicole aku-..,”
“Pergi kau bedebah”
“Maafkan aku. Nicole...,” ucap Corry lalu meninggalkan Nicole.
BUK! Suara pintu tertutup.
Nicole tak bisa berkata apa-apa. Nicole menatap dinding. Matanya berkaca-kaca.
“Hu..hu...hiks...,” tak terasa air mata Nicole terjatuh dan dia terisak.
“AARRGHHH!” Nicole berteriak lalu menangis lagi. Edison, lelaki tetangga sebelah yang sedang minum susu coklat di balkon hampir menjatuhkan gelas nya karena kaget.
“Dasar wanita...” gumam Edison lalu kembali meneguk susu cokelatnya.
PRANGGGGG !!! Bunyi kaca pecah berbunyi.
“Akkhhh” Jerit Nicole terdengar. Edison reflek berlari keluar menuju rumah Nicole.
TBC


[DIKOMEN YAAAA]
Nattasha Junielle is offline  
Reply With Quote
Old 13 July 2016, 01:32 PM   #2
Aku Ingin Belajar
Senior Member
 
Aku Ingin Belajar's Avatar
 
Bergabung: Jul 2011
Location: Tuban, Jawa Timur
Posts: 198
Aku Ingin Belajar is on a distinguished road
Default

Nicole itu cewek ya?
Trus endingnya Bunuh diri ya ?
__________________
- Jawazim
Aku Ingin Belajar is offline  
Reply With Quote
Old 27 July 2016, 03:41 PM   #3
Nattasha Junielle
Senior Member
 
Nattasha Junielle's Avatar
 
Bergabung: Jan 2013
Location: Medan
Posts: 156
Nattasha Junielle is on a distinguished road
Default

iya kak. nicole itu cewe. ending nya ga bunuh diri kok.
Nattasha Junielle is offline  
Reply With Quote
Old 5 August 2016, 03:43 AM   #4
Aku Ingin Belajar
Senior Member
 
Aku Ingin Belajar's Avatar
 
Bergabung: Jul 2011
Location: Tuban, Jawa Timur
Posts: 198
Aku Ingin Belajar is on a distinguished road
Default

Wkwk asal nebak doang dik, hahaha
__________________
- Jawazim
Aku Ingin Belajar is offline  
Reply With Quote
Reply silakan bergabung untuk ikut diskusi :-)

Thread Tools


Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Waralaba Jagung manis Sweet Cup corn revoindonesia Ngobrol apa saja 1 17 October 2012 01:05 PM


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 05:11 PM.


Powered by vBulletin®
Copyright © Jelsoft Enterprises Ltd.