Bayangan Kala Senja (part. 3)

[deanGREEN]

Aku hanya minta...
Kau berikan aku kesempatan...
Untuk rasakan rasa-Mu
Akankah terenggut...
Dan Kau biarkan ini pupus.....

Aku: "Kak Andi?"
Reni: "Ya... Dia marah padaku karena belakangan ini Kak Andi sering sms-an denganku"

Kaget memang, kala kudengar ucap Reni. Nama itu seolah menjadi sayatan keji. Apalagi setelah kutahu ini....

Aku: "Sms...?" aku berusaha tampak sebiasa mungkin didepan Reni. aku tak ingin ia menangkap hal yang janggal dari ekspresiku.
Reni: "Hm. Aku sering sms-an dengan Kak Andi. Waktu Dinda tahu itu, tiba-tiba sikapnya jadi aneh padaku. Waktu ku tanya kenapa, dia tak menjawab. Aku didiamkan sampai sekarang."
Aku: "Apa mungkin Dinda...."
Reni: "Suka sama Kak Andi? Ya, dugaanku juga seperti itu"
Aku: "Apa kau juga suka dengannya?"
pertanyaan itu tiba-tiba saja terlontar dari bibirku.
Reni: "Apa? suka? tidak. Aku biasa saja dengannya"
aku pun diam saja. Jawaban Reni ku anggap sudah cukup menjawab pertanyaanku. walau sebenarnya aku tetap saja menangkap hal lain, hal yang tak bisa ia sembunyikan dari matanya.....

___________

Minggu pagi yang cerah segera kumanfaatkan untuk berolah raga. Aku sadar fisikku masih sangat kurang untuk jadi seorang pencinta alam yang akan banyak berkegiatan di lapangan. Aku putuskan untuk jogging kurang lebih sampai 4 km. Jadi jika aku pulang-pergi dari target yang ku tentukan maka jaraknya akan 8 km. Ya... cukup lah untuk fisik lemah sepertiku...

Pukul 5 lebih 10 menit aku sudah berangkat, agar aku bisa selesai jogging tidak terlalu siang. Aku sengaja tak mengajak sahabat-sahabatku, karena olah raga akan berubah fungsi menjadi ajang untuk membeli bubur ayam, dan perjalanan pulangpun akan kami lalui bersama angkutan umum.... Ya begitulah mereka...

Reni...
Biasanya sih dia paling bisa diajak kerjasama... Tapi entah, kali ini aku juga tidak berniat untuk mengajaknya. Aku pun berangkat sendiri...

Wah... ternyata enak juga jogging pagi-pagi.. (pikirku)
Udara masih segar, pemandangan pedesaan yang masih alami..
Ini betul-betul suasana yang sangat menyenangkan bagiku...

4 km sudah kulalui... saatnya aku berbalik. Nafas sudah ngos-ngosan. Hari pun sudah terlihat semakin terang. Wah... kesiangan nih.... Malu juga dilihat banyak orang jogging sendirian.......

Aku pun terus memacu langkahku agar semakin kencang dan segera sampai dirumah. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku dari belakang....

Kaget bukan main!!! Sempat marah pula ketika kutahu dia seorang laki-laki.

Urung niatku dengan segera ketika kukenali siapa dia...

Andi: " Hai... jogging nih?"
Kamipun jogging bersama.....
Aku: "Bukan kak... lagi ngepel aspal..
Udah tahu lagi jogging... " Aku tersenyum untuk mencairkan suasana. Dia pun juga tersenyum.
Andi: "Sering jogging juga ternyata?"
Aku: " oh... anda salah... biasanya sih aku lari marathon, makannya pengen tahu rasanya jogging tuh kayak apa... " haha aku tersenyum puas dengan imajiku sendiri..
Andi: "Jiah... lari marathon katamu.... " Dia tertawa lepas. Akupun tak bisa menahan tawaku menyaksikan itu
Andi: "Sudah lama ya.. kita tidak ketemu"

Benar juga... sudah sebulan lebih aku tak bertemu dengannya. Sekolah masih belum percaya penuh pada Organisasi PA kami, kegiatanpun masih jarang kami lakukan. bahkan situasi semakin memburuk karena adanya berbagai pihak usil yang suka syirik dengan organisasi kami...
Aku: "Berapa lama ya..... (pura-pura mikir, padahal.... sudah tahu pasti)
Andi: "Sebulan mungkin.... ngomong-ngomong bagaimana kabarmu?"
Aku: "Kabarku? Superr sekaliiii.... (waktu itu ceritanya Pak Mario Teguh belum terkenal lho....
Andi: "jiah....
masih tetap jutek aja nih" haha
Aku: " Jutek? wah... padahal ini sudah yang paling ramah lho... ciaha.."
Andi: "Uluh! sok ramahhh!"
Aku: " Tidak bermaksud apa-apa.... memang begitulah keadaannya..."
selama jogging bersama, kami terlibat dalam percakapan-percakapan sederhana yang bagiku sangat berkesan...


kamipun berpisah setelah aku sampai dijalan masuk menuju rumahku.....

_____________________________________________

Sahabat?? Bagiku persahabatan adalah hal yang agung.... Aku tak mungkin menghianatinya dengan perasaan yang masih bisa untuk kututupi...

Aku tak berpikir panjang...
Dan aku tak tahu pula jika getirnya masih saja terus kubawa

Bahkan sampai dikehidupanku sekarang......


Sampai saat inipun... aku tak pernah bisa melupakan masa itu...
Masa dimana aku mencintai begitu sungguh... namun keadaan sama sekali tak berpihak padaku..
Masa dimana aku harus menyembunyikan perasaan ini dan menguburnya begitu dalam..
Aku tak ingin bilang pada siapa-siapa.... bahkan dengan sahabat-sahabat baikku...
Karena aku tak ingin melukainya....

sementen riyen nggeh.....